Translate

Selasa, 20 Juli 2010

KENAPA ANDA TAKUT DENGAN KEMISKINAN



jadikan romadahan untuk mengali dan mengetahui beberapa kesalahan dan kekurangan kita demi membenah diri.
Oleh saif Riza Ababil.Ss.S.Hum

tulisan ini kupersembahkan demi nambut romadhan 2010/ 1431 M.

Kebanyakan manusia takut terjatuh ke dalam kemiskinan. Mereka berusaha dengan berbagai cara untuk menghindarinya. Mereka begitu sedih dan berduka cita ketika mengalami kekurangan harta. Bahkan sampai-sampai di antara mereka ada yg menukar agamanya hanya utk mendapatkan sebagian harta benda duniawi. Seperti datang ke dukun paranormal dan yg sejenisnya utk meminta jimat jampi-jampi dan sejenisnya kepada mereka. Atau memelihara/meminta bantuan makhluk halus dalam rangka mendapat kekayaan.

Dengan ini mereka telah menjual aqidah dan agamanya dgn kesenangan duniawi yg rendah dan sesaat. Nas`alullaahas salaamah wal ‘aafiyah.Benarkah kemiskinan yg perlu kita takutkan? Benarkah kemiskinan yg dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atas ummatnya?عَنْ عَمْرو بْنِ عَوْفٍ الأَنْصَارِيِّ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ بَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ إِلَى الْبَحْرَيْنِ يَأْتِي بِجِزْيَتِهَا، فَقَدِمَ بِمَالٍ مِنَ الْبَحْرَيْنِ، فَسَمِعَتِ الأَنْصَارُ بِقُدُوْمِ أَبِي عُبَيْدَةَ، فَوَافَوْا صَلاَةَ الْفَجْرِ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ، فَلَمَّا صَلَّى رَسُوْلُ اللهِ، اِنْصَرَفَ، فَتَعَرَّضُوْا لَهُ، فَتَبَسَّمَ رَسُوْلُ اللهِ حِيْنَ رَآهُمْ، ثُمَّ قَالَ: } فَقَالُوْا: أَجَل يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَقَالَ: {{أَبْشِرُوْا وَأَمِّلُوْا مَا يَسُرُّكُمْ، فَوَاللهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ}}Dari ‘Amr bin ‘Auf Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Abu ‘Ubaidah Ibnul Jarrah radhiyallahu ‘anhu ke negeri Bahrain utk mengambil upeti dari penduduknya . Lalu dia kembali dari Bahrain dgn membawa harta. Maka orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah. Lalu mereka bersegera menuju masjid utk melaksanakan shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat beliau pun berpaling . Lalu mereka menampakkan keinginannya terhadap apa yg dibawa Abu ‘Ubaidah dalam keadaan mereka butuh kepadanya.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tersenyum ketika melihat mereka.Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Aku menduga kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah telah datang dgn membawa sesuatu dari Bahrain. Maka mereka menjawab Tentu Ya Rasulullah. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yg akan menyenangkan kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yg aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka. {HR. Al-Bukhariy no.3158 dan Muslim no.2961}Jangan Takut dgn Kemiskinan!Ketika Abu ‘Ubaidah kembali dgn membawa harta dari negeri Bahrain terdengarlah hal ini oleh orang-orang Anshar. Lalu mereka pun bersegera mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam utk melaksanakan shalat shubuh. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat mereka menampakkan keinginannya terhadap apa yg dibawa Abu ‘Ubaidah dalam keadaan mereka butuh kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tersenyum yakni tertawa tanpa mengeluarkan suara. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum krn mereka datang dalam keadaan mengharapkan harta.Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Aku menduga kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah telah datang dgn membawa sesuatu dari Bahrain. Maka mereka menjawab Tentu Ya Rasulullah. Yakni kami telah mendengarnya dan kami sengaja datang untuk mendapatkan bagian kami.Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Bergembiralah dan harapkanlah apa- apa yg akan menyenangkan kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yg aku khawatirkan atas kalian. Berarti kemiskinan bukanlah yg dikhawatirkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atas kita.Bahkan kadang-kadang kemiskinan bisa menjadi kebaikan bagi seseorang ketika dia bersabar dan tetap taat kepada Allah ? dalam kemiskinannya tersebut.Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Bukan kemiskinan yg aku khawatirkan atas kalian.

Yakni aku tidak mengkhawatirkan kemiskinan atas kalian.Karena sesungguhnya orang yg miskin secara umum lbh dekat kepada kebenaran daripada orang yg kaya.Perhatikanlah oleh kalian keadaan para rasul! Siapakah yg mendustakan mereka? Yang mendustakan mereka adl para pembesar kaumnya orang-orang yg paling jeleknya dan orang-orang kaya. Dan sebaliknya kebanyakan yg mengikuti mereka adl orang-orang miskin. Sampai pun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kebanyakan yg mengikuti beliau adl orang-orang miskin.Maka kemiskinan bukanlah sesuatu yg perlu dikhawatirkan. Jangan sampai kita takut miskin atau tidak bisa makan. Jangan sampai selalu terbetik dalam hati kita Besok kita makan apa? Jangan khawatir! Yang penting kita berusaha mencari rizki dgn cara yg halal berdo’a dan bertawakkal kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin rizki seluruh makhluk- Nya.وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا Dan tidak ada suatu yg melata pun di muka bumi melainkan Allah- lah yg memberi rizkinya. Bahkan sesuatu yg harus kita khawatirkan adl ketika dibentangkan dunia kepada kita.

Yakni ketika kita diuji dengan banyaknya harta benda. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka. Menghancurkan kalian artinya menghilangkan agama kalian yakni dikarenakan dunia kalian menjadi lalai dan meninggalkan ketaatan kepada Allah.Bahayanya Dunia bagi Seorang MuslimDunia sangat berbahaya bagi seorang muslim. Inilah kenyataannya. Lihatlah keadaan orang- orang di sekitar kita. Ketika mereka lbh dekat kepada kemiskinan {yakni dalam keadaan miskin} mereka lbh bertakwa kepada Allah dan lbh khusyu’. Rajin shalat berjama’ah di masjid menghadiri majelis ‘ilmu dan lain-lain. Namun ketika banyak hartanya mereka semakin lalai dan semakin berpaling dari jalan Allah. Dan muncullah sikap melampaui batas dari mereka.Akhirnya sekarang manusia menjadi orang-orang yg selalu merindukan keindahan dunia dan perhiasannya: mobil rumah tempat tidur pakaian dan lain-lainnya. Dengan ini semuanya mereka saling membanggakan diri antara satu dgn lainnya. Dan mereka berpaling dari amalan-amalan yg akan memberikan manfaat kepadanya di akhirat.Jadilah majalah-majalah koran-koran dan media lainnya tidaklah membicarakan kecuali tentang kemegahan dunia dan apa-apa yg berkaitan dengannya. Dan mereka berpaling dari akhirat sehingga rusaklah manusia kecuali orang-orang yg Allah kehendaki.Maka kesimpulannya bahwasanya dunia ketika dibukakan �kita memohon kepada Allah agar menyelamatkan kami dan kalian dari kejelekannya- maka dunia itu akan membawa kejelekan dan akan menjadikan manusia melampaui batas.كَلاَّ إِنَّ الإِنْسَانَ لَيَطْغَى. أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas krn dia melihat dirinya serba cukup. Dan sungguh Fir’aun telah berkata kepada kaumnyaيَاقَوْمِ أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ وَهَذِهِ الأَنْهَارُ تَجْرِي مِنْ تَحْتِي أَفَلاَ تُبْصِرُونَ Hai kaumku bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kalian tidak melihat? Fir’aun berbangga dgn dunia. Oleh krn itulah maka dunia adl sesuatu yg sangat berbahaya.Hadits di atas mirip dgn hadits berikut:عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: جَلَسَ رَسُوْلُ اللهِ عَلَى الْمِنْبَرِ، وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ، فَقَالَ: {{إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِي مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا}}Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya di antara yg paling aku takutkan atas kalian sepeninggalku adalah ketika dibukakan atas kalian keindahan dunia dan perhiasannya. {HR. Al-Bukhariy no.1465 dan Muslim no.1052}Dunia Itu Manis dan HijauRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan tentang keadaan dunia sekaligus memperingatkan ummatnya dari fitnahnya.عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: {{إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ}}Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kalian pemimpin padanya. Lalu Dia akan melihat bagaimana amalan kalian.

Maka takutlah kalian dari fitnahnya dunia dan takutlah kalian dari fitnahnya wanita. {HR. Muslim no.2742}Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Yakni manis rasanya dan hijau pemandangannya memikat dan menggoda. Karena sesuatu itu apabila keadaannya manis dan sedap dipandang mata maka dia akan menggoda manusia. Demikian juga dunia dia manis dan hijau sehingga akan menggoda manusia.Akan tetapi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyatakan Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kalian pemimpin padanya. Yakni Dia menjadikan kalian pemimpin-pemimpin padanya sebagian kalian menggantikan sebagian yg lainnya dan sebagian kalian mewarisi sebagian yg lainnya. Lalu Dia akan melihat bagaimana amalan kalian. Apakah kalian mengutamakan dunia atau akhirat? Karena inilah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan Maka takutlah kalian dari fitnahnya dunia dan takutlah kalian dari fitnahnya wanita. Harta dan Kekayaan yg BermanfaatAkan tetapi apabila Allah memberikan kekayaan kepada seseorang lalu kekayaannya tersebut membantunya utk taat kepada Allah dia infakkan hartanya di jalan kebenaran dan di jalan Allah maka jadilah dunia itu sebagai kebaikan.Kita semua tidak bisa lepas dari dunia secara keseluruhan. Kita butuh tempat tinggal/rumah kendaraan pakaian dan lain sebagainya. Bahkan kalau benda-benda tadi kita gunakan utk membantu ketaatan kepada Allah niscaya kita mendapatkan pahala. Sebagai contohnya adl kendaraan. Kita gunakan utk menghadiri majelis ‘ilmu atau kegiatan lainnya yg bermanfaat.

Bahkan kita pun bisa mengajak teman-teman ikut bersama kita. Dengan menggunakan kendaraan sendiri kita bisa menghindari kemaksiatan seperti ikhtilath {campur baur antara laki- laki dan wanita yg bukan mahram} dan lainnya.Akan tetapi jangan sampai kendaraan ataupun harta benda duniawi menjadikan kita bangga sombong sehingga akhirnya merendahkan dan meremehkan orang lain. Jadikan harta tersebut sebagai alat bantu utk taat kepada Allah yg dengannya kita bisa menjadi orang yg bersyukur.Bahkan sebagian ‘ulama mewajibkan utk memiliki kendaraan pribadi. Dengan kendaraan tersebut seorang muslim akan terhindar dari ikhtilath dan kemaksiatan lainnya. Sedangkan menghindari maksiat adl wajib. Sementara di dalam kaidah ushul fiqh disebutkan Suatu kewajiban tidak akan sempurna kecuali dgn sesuatu maka sesuatu itu adl wajib. Akan tetapi tentunya disesuaikan dgn kemampuan masing-masing. Jangan sampai krn ingin mendapatkan kendaraan dia mati-matian mencari harta siang dan malam. Yang terbenak dalam otaknya adl uang uang dan uang. Sehingga lupa berdzikir kepada Allah mempelajari agamanya menghadiri majelis ilmu shalat berjama’ah dan ketaatan lainnya.Ingatlah selalu firman Allah subhanahu wa ta’alaفَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ Maka bertakwalah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian. لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dgn kesanggupannya. {Al- Baqarah:286}Oleh krn itulah keadaan orang yg menginfakkan hartanya di jalan Allah dan pada keridhaan-Nya seperti kedudukan orang ‘alim yg telah Allah berikan hikmah dan ilmu kepadanya yg mengajarkan ilmunya kepada manusia.Maka di sana ada perbedaan antara orang yg rakus/ambisi terhadap dunia dan berpaling dari akhirat dgn orang yg Allah berikan kekayaan yg digunakannya utk mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat dan dia infakkan di jalan Allah.رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu membimbing kita utk mengamalkan apa-apa yg dicintai dan diridhai-Nya serta memperbaiki urusan-urusan kita. Aamiin.

3 komentar:

  1. ya benar akhi, ana boleh nanyak??? sebab tulisan akhi ni semuanya membangun semangat dan bagus dari awal ana telah banyak menyukai karya-karya akhir napa akhi hanya 3 kali mengeluarkan buku ?? napa g lagi??

    BalasHapus
  2. ni lagi akhi, blog nya gak di perbaharui dengan model baru??. kalau kita miskin kita akan terhina dan agama kita lama untuk perkembang dan maju terus ketinggalan. makanya mana ada orang yg suka dengan kemiskinan??

    BalasHapus
  3. fakir dengan miskin beda. untuk dakwah dan berjuang tidak perlu kita kaya raya banyak harta. perjuangan nabi muhammad Saw, para sahabara dan para wali songgo tidak di awali dengan kekayaan tapi dengan akhlak dan kebaikan. yang terpenting adanya dan banyak barokah dalam diri kita itu adalah kesempurnaan.

    BalasHapus