Translate

Kamis, 30 April 2009

Syair-Syair Untuk Insan Terbaik

DEGARKAN ROH DAN JIWAKU BERDENDANG

Saif Riza. SS.Hum

Mungkin dendengan ini
Hanya satu perasaan yang mau tahu
Jejak jejak kembara menggapai rindu
Teriringi angin musim kemarau, layu gumpalan-gumpalan doa menjadi nyata berdendang jiwaku
Terasa syahdu, sarat makna, malam itu

Mungkinkah
Harus hapuskan tetesan peluh & airmata
Datangnya memberi kesegaran ,amat lembut terasa
Tak terkata, jauh … jauh diatas belaian mesra
Jiwa yang rindu mendamba-damba
Menyatau damai ini berlama-lama, istigarahku berkata bersabarlah kalau memang dia sempurna

Mungkin juga
Harus dijaga rahasia
Menggebunya rindu & dahsyatnya gelora
Agar tiada cemburu atau buruk sangka
Tentang jiwa raga berpeluk kasih yang sempurna

Mungkin benar
Harus memilih diam
Atau menirunya... semut hitam
Merambat pelan pada bongkahan alam
Dikala malam... kelammm…

Pernah juga
Di sebalik raga yang tanpa daya
Terlalu angkuhnya tuk mengungkap rasa
Atau tak berani jujur, aku manusia biasa
Ada ketakutan, ketakutan berlebihan
Terluka, kecewa, merana
Meski semua itu hiasan kasih sayang cinta

Pernah aku ingat
Hati ini jujur terbuka
Bahkan percaya sepenuhnya, jiwa & raga
Kiranya bukan cinta berbalas cinta
Dua hati berbeda rasa
Bukan menuai kasih, salah menyemai benih
Ceceran tersisa, pedih…perih ini lah ujian sebuah makna setia

Pernah aku rasa
Sekujur badan ini terpaku, aku lunglai mati yang terdiam tapir oh tak mau keluar
Keindahan…ya keidahan itu datang memegangku memangilku, meneteskan mata air untukku…sempurnanya penciptaan
Kiranya lamakah penyatuaan ciptaan itu
Rindu-rindu kian damba pertemuan meneriakan

Pernah
Hati menyadari
Hakekatnya cinta karunia Illahi
Mencintalah karena Dia mencintai
Dan kebencian itu, hanya apa yang Dia benci

Pikirkanlah
Nafas-nafas yang tiada ujung pangkalan Yang maya, mengapa tumbuhkan harapan
Yang semu mengapa kau jadikan tumpuan
Rindu itu bertaut, bukan dengan bayangan

Pikirkanlah
Kepada siapa berlabuhnya sebuah hati
Berapa lama lagi engkau akan bermimpi
Raga semakin ringkih membawa diri
Raga kian tak sabar menunggu mati

Hai jiwa,
Kegersangan merindu siraman
Kehausan jangan membawamu mereguk lautan
Sesuatu tengah dicari, belum lagi kau temui
Akankah disini engkau dapati…
Kian maya saat dirasa nyata

Jangan bersandar pada nyanyian indah
Jangan berkaca pada cermin yang pecah
Bersandarlah di tepi malam
Ketika selimut membuai tiap hati insan
Percayalahpada kekuatan doa
Karena Dia Maha Mengabulkan

Hukum Janji Dalam Islam


Hukum Janji Dalam Islam

Oleh : Saif Riza. SS.Hum

Fenomena yang seringkali terjadi di tengah masyarakat adalah adanya sepasang kekasih yang memadu janji untuk saling memiliki dan nantinya akan membangun mahligai rumah tangga.

Hampir di setiap wilayah kehidupan kita mendapati adanya dua sejoli memadu kasih dan saling mengikat diri dengan janji-janji. Bahkan terkadang hal yang sama meski tidak terlalu vulgar, terjadi juga pada para aktifis dakwah. Barangkali karena frekuensi pertemuan di antara mereka yang lumayan sering, sehingga menimbulkan jenis perasaan tertentu yang sulit digambarkan.

Barangkali kondisi ini agak dilematis. Sebab di satu sisi mereka paham bahwa hubungan antara pria dan wanita itu terbatas, namun di sisi lain di dalam jiwa mereka yang masih muda ada perasaan yang mendorong untuk tertarik dengan sesama rekan aktifisnya yang lain jenis. Interaksi yang intensif dan tuntutan dinamika pergerakan terkadang ikut menyuburkan perasaan-perasaan `aneh` itu.

Maka istilah CBSA terdengar dengan singkatan Cinta Bersemi Setelah Aksi. Hubungan yang awalnya agak kaku, tertutup, terhijab mulai mencair dan terasa lebih melegakan. Namun terkadang ada kasus dimana keterbukaan itu tidak hanya berhenti sampai disitu, lebih jauh sampai kepada hal-hal yang lebih pribadi dan ujung-ujungnya adalah sebuah Janji Dan Sumpah Untuk Terus Bersama

Bagaimanakah syairat Islam memandang fenomena ini, khususnya janji antara dua sejoli untuk menikah? Adakah landasan syar`inya? Bisakah hal itu dibenarkan?
atau bagaimana hukum janji untuk saling menjaga dan selalu berbuat terbaik dan untuk selalu menyanggi dan bersumpah atas allah bahkan sumpah itu diatas qur an

I. Hukum Berjanji

Berjanji itu harus ditepati dan melanggar janji berarti berdosa. Bukan sekedar berdosa kepada orang yang kita janjikan tetapi juga kepada Allah. Dasar dari wajibnya kita menunaikan janji yang telah kita berikan antara lain adalah :

a. Perintah Allah SWT dalam Al-Qurân Al-Karim

Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap muslim untuk melaksanakan janji-janji yang pernah diucapkan.

Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu . Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS. An-Nahl : 91)

Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan karena kamu menghalangi dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar. (An-Nal : 94)

b. Menunaikan Janji Adalah Ciri Orang Beriman

Allah menyebutkan dalam surat Al-Mu`minun tentang ciri-ciri orang beriman. Salah satunya yang paling utama adalah mereka yang memelihara amanat dan janji yang pernah diucapkannya.

Telah Beruntunglah orang-orang beriman, yaitu yang .. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya. (QS. Al-Mu`minun : 1-6).

c. Ingkar Janji Adalah Perbuatan Syetan

Ingkar janji itu merupakan sifat dan perbuatan syetan. Dan mereka menggunakan janji itu dalam rangka mengelabuhi manusia dan menarik mereka ke dalam kesesatan. Dengan menjual janji itu, maka syetan telah berhasil menangguk keuntungan yang sangat besar. Karena alih-alih melaksanakan janjinya, syetan justru akan merasakan kenikmatan manakala manusia berhasil termakan janji-janji kosongnya itu.

Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.(QS. An-Nisa : 120)

d. Ingkar Janji Adalah Sifat Bani Israil

Ingkar janji juga perintah Allah kepada Bani Israil, namun sayangnya perintah itu dilanggarnya dan mereka dikenal sebagai umat yang terbiasa ingkar janji. Hal itu diabadikan di dalam Al-Quran Al-Kariem.

Hai Bani Israil, ingatlah akan ni`mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku , niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut. (QS. Al-Baqarah : 40)

2. Janji Yang Mungkar

Namun janji itu hanya wajib ditunaikan manakala berbentuk sesuatu yang halal dan makruf. Sebaliknya bila janji itu adalah sesuatu yang mungkar, haram, maksiat atau hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan syariat Islam, maka janji itu adalah janji yang batil. Hukumnya menjadi haram untuk dilaksanakan.

Misalnya seseorang berjanji untuk berzina, minum khamar, mencuri, membunuh atau melakukan kemaksiatan lainnya, maka janji itu adalah janji yang mungkar. Haram hukumnya bagi seorang muslim untuk melaksanakan janjinya itu. Meski pun ketika berjanji, dia mengucapkan nama Allah SWT atau sampai bersumpah. Sebab janji untuk melakukan kemungkaran itu hukumnya batal dengan sendirinya.

Dalam kasus tertentu, bila seseorang dipaksa untuk berjanji melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam, tidak ada kewajiban sama sekali baginya untuk menunaikannya. Misalnya, seorang prajurit muslim dan disiksa oleh lawan. Lalu sebagai syarat pembebasan hukumannya, dia dipaksa berjanji untuk tidak shalat atau mengerjakan perintah agama. Maka bila siksaan itu terasa berat baginya, dia diberi keringanan untuk menyatakan janji itu, namun begitu lepas dari musuh, dia sama sekali tidak punya kewajiban untuk melaksanakan janjinya itu. Sebab janji itu dengan sendirinya sudah gugur.

Dalam kasus Amar bin Yasir, hal yang sama juga terjadi dan Allah SWT memberikan keringanan kepadanya untuk melakukannya.

Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman, kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. An-Nahl : 106)

II. Janjian Untuk Terus Bersama

Janji yang diucapkan oleh laki-laki yang berada dalam niat baik hanya untuk Allah dan dan benar untuk menghitbah bahkan terus mendekat pada Allah dengan banyak sholat dikir dan perbuatan-perbuatan yang lainnya dengan saksi Allah dan Al qur an maka itu hukumnya wajib dilaksanakan sebab itulah takdirnya sebab takmudah bersumpah kalau bukan benar-benar sudah siap, secara hukum Allah orang-orang yang sudah melakukan ini akan berbahagia dan tenang apa bila merka bersatu, tapi bila ada hubbuddiye dan merasa ada yang lebih baik lalu menghianatinya buka memperbaiki kesalahan dan memafin kesalahan maka mereka memlih kesengsaraan dan ketidak tengan.
Jadi di tengah jalan, wanita atau lelaki itu sha-sah saja bila menikah dengan orang lain dengan atau tanpa alasan apapun. Tapi dia harus menangung kutukan nas-nas karena janji dan sumpahnya. Apa lagi sang pembuat dan pemegang janji hanya tidak meras pacaran hanya karena menjalakan perintah Allah untuk salng megenal dan berkasih sayang, bukan karena nafsu .
apabila sang lelaki sudah mau menghitabah atau sang wanita sudah meminta dikhitbah dan sudah menyebut nama Allah sudaH melakukan tapi masih di beri waktu karena ada dikit halangan seperti sekolah agar bisa tenang dan sekolah terfokus pada pelajaran dan tidak mengangu sekolah dengan sering berjalan-jalan, maka wanita itu tidak boleh menerima lamaran orang lain, atau lelaki melamar orang lain Meski belum halal, tetapi paling tidak sudah berbentuk semi ikatan. Orang lain tidak boleh mengajukan lamaran pada wanita yang sedang dalam lamaran.

Pembelajaran tafsir Ayat


PEMBELAJARAN TAFSIR AYAT QUR AN Tentang Janji


الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Maksudnya :

Ayat 27 : Ayat 27 : (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.

Penafsiran ayat 27 surah al-Baqarah.

Ayat 27 :
Setelah Allah swt menerangkan kepada kita pengertian iman yang hakiki, kemudian ia menjelaskan kepada kita bahawasanya orang fasiq ialah orang-orang yang jauh dari manhajNya, maka pada ayat ini Allah swt menerangkan kepada kita sifat-sifat orang fasiq. Sifat-sifat mereka dalam ayat ini ayat tiga, yakni:

Pertama :
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh”.
Kedua : “dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya”.
Ketiga : “dan membuat kerusakan di muka bumi”.
mari perhatikan
ayat ini, termasuk manusia apa anda? Perjanjian yang sudah kukuh dan yakin bahkah diuap berulang dengan sakis Allah dll. Masihkah anda mau membalikan relaita dengan membuat cerita dan kebohongan dosa berapakalikah anda akhirnya?Memtuskan persaudaraan hanya karena gengsi dan perasaan anda pada anda yang salah atau sama-sama salah ada yang lebi baik berubah baik dan saling memaafkan marah sampai memutuskan hubungan akan menyebabkan kemurkaan yang berjangka panjang. ANDA haruskah menjadi perusak cita-cita impian dengan sifat-sifa sombong dan ketamakan sehingga ebabi buta ?
Dengan sifat-sifat fasiq ini menjadikan mereka sebagai orang-orang yang rugi dalam kehidupan mereka dan akhirnya di akhirat mereka akan di azab dengan siksaan pedih di neraka. Ini membawa maksud kehidupan mereka secara hakikatnya tidak membuahkan hasil yang menguntungkan walaupun secara zahirnya mereka adalah manusia yang bersusah-payah dan berusaha untuk mendapat kejayaan dalam hidup mereka. Usaha dan kerja keras mereka tidak mendatang manfaat buat mereka di dunia dan akhirat.
Maksud ayat
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh”, yakni orang-orang fasiq telah melanggar perjanjian asal mereka dengan Allah swt. Ini telah disebutkan oleh ulama aqidah mengenai bab perjanjian Adam dan anak cucunya kepada Allah sebelum mereka Dialahirkan. Sepertimana firmanNya :

Maksudnya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". Al-`Araf ayat 172.

Dalam ayat ini. Allah swt mengkhabarkan bahawa Dia telah mengeluarkan anak cucu Adam dari sulbi-sulbi mereka sambil mempersaksikan atas diri mereka sendiri bahawa Allah swt adalah Tuhan (Rabb) dan pemilik mereka dan bahawasanya tidak ada yang berhak di ibadahi melainkan hanya Allah swt.

Ada juga ulama tafsir yang berpendapat bahawa, perjanjian yang dimaksudkan ialah wasiat Allah swt kepada makhluknya agar mereka mentaati perintahNya dan larangan buat mereka agar jangan melakukan maksiat sepertimana yang telah termaktub di dalam kitab-kitabNya.

Begitu juga ada ulama tafsir yang berpendapat perjanjian itu ialah janji yang diambil Allah swt dari orang-orang yang telah diberi Kitab. Janji buat mereka agar jangan menyembunyikan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad saw. Allah swt telah mengambil janji dari mereka agar tidak mengingkari Nabi saw sepertimana Allah swt juga telah mengambil janji buat para Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka. Sepertimana yang difirmankanNya :

Maksudnya : Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil Perjanjian dari Para nabi: "Sungguh, apa saja yang aku berikan kepadamu berupa kitab dan Hikmah kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai Para Nabi) dan aku menjadi saksi (pula) bersama kamu". Ali Imran ayat 81.

Ayat ini menjelaskan bahawa para Nabi berjanji kepada Allah s.w.t. bahawa apabila telah datang seorang Rasul bernama Muhammad mereka akan beriman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian Nabi-nabi ini mengikat pula para ummatnya. Daripada uslub bahawa dalam ayat ini, ayat ini menunjukkan sifat bagi orang kafir dan bukannya orang mukmin. Kerana seorang yang mukmin tidak akan melanggar segala perintah larangan Allah swt dan beramal soleh dalam melaksanakan segala perintah suruhanNya.

Ayat ini juga dapat dikaitkan dengan ayat 25 dalam surah ar-Rad dengan firmanNya :

Maksudnya : Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang. Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).

Ulama menafsirkan bahawa, ayat ini dikaitkan dengan semua orang kafir, orang musyrik dan orang munafiq. Janji Allah swt buat mereka adalah mengenai masalah Tauhid, masalah perintah dan laranganNya serta mengenai masalah Rasul yang wajib buat mereka beriman dan mengikutinya. Oleh itu, barangsiapa yang mengingkari dan menolak perkara tersebuat maka di akhirat kelak mereka akan dimasukkan kedalam neraka dan mendapat kutukan di atas dunia lagi.

Secara kesimpulannya, maksud ayat
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh”, sifat orang fasiq sentiasa melanggar dan mengkhianati manhaj agama Allah swt. Oleh itu orang mukmin tidak dapat menerima dan mempercayai mereka buat selama-lamanya.

Maksud ayat
“dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya”, yakni silaturahim atau hubungan manusia sesama manusia, sepertimana sabda Nabi saw, “Kamu seluruhnya adalah anak Adam dan Adam diciptakan daripada tanah”. Hadis ini menjadi panduan buat manusia bahawa, manusia mempunyai ikatan antara satu sama lain. Oleh itu Allah swt mahu manusia ini mempunyai hubungan persaudaraan agar sesama manusia dapat memperingatkan tentang kebenaran dan risalah Wahyu. Dengan wujudnya hubungan silaturahim maka manusia akan saling bantu-membantu dan memudahkan hubungan kemasyarakatan. Akan tetapi ayat ini jelas menunjukkan sifat orang fasiq yang menolak hubungan silaturahim ini diwujudkan. Mereka menolaknya dengan alasan bahawa kehidupan ini wujud mengikut aturan sendiri tanpa perlu mengikut aturan Allah swt. Ada juga ulama yang mengatakan bahawa, mereka yang mengingkari kebenaran telah memutuskan hubungan kerabat (keluarga) mereka sendiri sepertimana yang difirman Allah swt :

Maksudnya : Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Surah Muhammad ayat 22.

Menurut pendapat yang lain, ayat ini menjelaskan lafaz maksud secara umum yakni mencakupi semua perkara yang diperintahkan Allah swt agar menghubungkan dan mengerjakannya, akan tetapi sifat orang fasiq tetap menutuskan dan meninggalkannya. Ada juga ulama yang mengatakan bahawa, Allah swt memerintahkan agar manusia menyambung perkataan dengan amalan. Akan tetapi di kalangan manusia telah memutuskan antara keduanya dengan hanya mengatakan tetapi tidak mengamalkan apa yang mereka katakan itu.

Maksud ayat
“dan membuat kerusakan di muka bumi” yakni mereka telah menyembah selain Allah swt dan melampaui batas dalam perbuatan disebabkan mereka lebih berminat menolak kebenaran menurut hawa nafsu mereka sendiri. Oleh kerana itu, barangsiapa yang membuat maksiat dan kejahatan di bumi Allah swt ini, maka ia termasuk di kalangan orang yang telah membuat kerosakkan di bumi ini. Oleh itu, kerosakkan dan keburukan yang wujud dan berlaku di bumi ini adalah disebabkan perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia sendiri, sepertimana firmanNya :

Maksudnya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia…Ar-Rum ayat 41.

Maksud ayat
“Mereka itulah orang-orang yang rugi”, yakni perbuatan yang mereka lakukan adalah sia-sia, tidak mempunyai keuntungan buat mereka di dunia dan di akhirat. Ulama juga mengatakan bahawa kerugian buat mereka adalah buat selama-lamanya dan seumur hidup mereka. Pastinya orang yang rugi tidak mendapat kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. Mereka hidup tanpa berkah dan rahmat daripada Allah swt. Di akhirat pula mereka akan dimasukkan ke dalam neraka. Ini menunjukkan orang-orang yang rugi pasti mendapat kecelakaan dan kebinasaan di akhirat. Mereka adalah golongan yang menolak dan berminat mencari agama selain dari Islam. Sepertimana firmanNya :

Maksud : Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Ali Imran ayat 85.

Begitu juga barangsiapa yang taat kepada orang-orang kafir nescaya ia akan menjadi orang yang rugi. FirmanNya :

Maksudnya : Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jaDialah kamu orang-orang yang rugi. Ali Imran ayat 149.

Oleh itu, barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah (dengan sebab ketaatannya) maka dia lah yang beroleh petunjuk; dan sesiapa yang disesatkan oleh Allah (dengan sebab keingkarannya) maka merekalah orang-orang yang rugi. Orang yang rugi pasti akan hilang segala-galanya, sama ada kebahagian mahupun ketenteraman diri. Wa Allahu `Alam.

AMALAN INI JIKA ANDA INGIN JADI ORANG YANG BERUNTUNG


PERHATIKAN AMALAN INI JIKA ANDA INGIN JADI ORANG YANG BERUNTUNG. ( SEBAB SUKSES TAK PENTING JIKA KEBRUNTUNGAN TIDAK ADA PADA KITA )

Sungguh Dialah nama Allah, nama yang paling indah dari semua nama, nama yang paling agung diucapkan bibir dan diingat sanubari, Allah, Allah, itulah nama yang Maha berwibawa dilangit dan bumi, yang berpadu dan bersatu seluruh nama-nama Allah asma’ul husna, didalam kalimat Allah yang mengandung seluruh makna nama-nama Allah dan seluruh sifat Allah SWT, ketika kita memahami hadits Nabi SAW riwayat Shohih Bukhori: “inna lillahi tis’atun wa tis’uuna isman man yahfazh-ha dakholal-jannah” Sungguh Allah mempunyai 99 nama, barang siapa yang mengahapalnya masuk surga , itu baru menghapalnya, bagaimana menyebutnya dengan kerinduan dan memanggil-manggil dengan jiwa dan lidah, itu 99 nama terkandung pada satu nama yaitu Allah, 99 nama Allah yang dipenuhi samudera kemuliaan, terkandung didalam satu kalimat yaitu Allah. Dengan asma’ul usna anda bisa menjwab apa yang anda tidak ketahui, anda mengetahui apa yang belum anda ketahui.

Tidak ada yang lebih bercahaya dialam semesta ini melebihi Allah SWT, yang Maha memiliki cahaya, yang Maha memiliki segala kejadian dan ketentuan, yang Maha memiliki seluruh tubuh manusia, hewan dan tumbuhan, Jalla wa’ala SWT yang Maha menciptakan milyaran sel yang merangkai tubuh kita dan Dia Tunggal memilikinya, betapa indahnya sang pemilik kita, sang memilik tangan, sang pemilik panca indera kita, sang kehidupan kita, yang Maha memelihara kita dan terus kita dalam keadaan dosa dan kesalahan.

Dan Dia Allah menawarkan maafnya maka jawablah dengan sujud, jawablah dengan sambutan hangat atas Tuhanmu dan Penciptamu Allah, jika kau menyambut dengan sambutan hangat para tamumu atau teman atau kekasih, sambutlah Dia Allah lebih dari itu semua, DIalah yang paling disambut dari semua yang kau sambut dengan kehangatan, sambutlah dengan jiwamu yang terbuka seluas-luasnya untuk Robb, sambutlah cintanya dengan doa dan munajat memanggil nama-Nya, sambutlah dengan menyungkur sujud, sambutlah dengan bermesraan berduaan dengan-Nya dimalam hari dalam ruku’ dan sujud, sambutlah dengan kalimat; “subhaana robbiyal-a’la wa bihamdih” Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan bagi-Nya segala puji, sambutlah dengan puja-puji kepada-Nya.

Dialah yang paling berhak menerima pujian dari semua yang dipuji, Allah, Maha berjasa kepada seluruh makhluknya, Maha berhutang budi seluruh makhluknya kepada satu yaitu Allah, satu yaitu Allah yang Maha Tunggal dan Maha sempurna, satu memiliki kekayaan terluas yang membagi-bagikan istana-istana megah, dengan pembagian untuk kenikmatan yang abadi dan kekal.

jika orang-orang telah melihat nanti betapa megahnya surga-surga Allah itu, betapa megahnya istana-istana surga dan betapa indahnya, mereka menyesal kalau mereka tahu seperti itu indahnya, bibirnya tidak akan berhenti menyebut nama Allah sepanjang hidupnya, tidak akan rela bibirnya berhenti memanggil nama Allah, jika mereka tahu betapa megah dan indahya surga, lebih-lebih lagi jika mereka tahu betapa agungnya kasih sayang Allah, jika seorang hamba telah ditimbang amalnya dan amalnya lebih banyak dosa daripada pahala, ia telah berdiri dipintu neraka dan ia berbalik, wahai Allah, aku sangka Engkau tidak akan memasukkanku kedalam neraka, maka Allah menahannya dari jurang neraka, hambaku, masuk kedalam surga dengan sangka baikmu kepada-Ku, demikianlah jawaban cinta, sangka baik mesti datang dari cinta, demikian perlakuan-Nya terhadap yang mencintai-Nya, Jalla wa’ala, semoga Allah menerangi jiwa kita dengan cinta kepada-Nya siang dan malam.

Rasul SAW bersabda diriwayatkan didalam Shohih Bukhori: “inaa ahadakum ya’malu bi amali ahlinnaar hatta yakun bainahu wa bainaha illa dziro, fa yasbit alaihil-kitaab fa ya’mal bi amali ahlil-jannah fa yadkhuluha wa inna ahadakum ya’malu bi ‘amali ahlil-jannah hatta yakun bainahu wa bainaha illa dziro, fa yasbit ‘alaihi kitab fa ya’mal bi ‘amali ahlinaar fa yadkhuluha” ada diantara kalian kata Rasul, maksudnya diantara manusia yang beramal dengan amalan ahli surga, amal sholeh siang dan malam sampai antara dia dengan surga tinggal satu hasta, lantas didahului oleh takdirnya Allah, lantas dia beramal dengan amal ahli neraka dan dia masuk nereka, ada diantara kalian yang beramal dengan amalan ahli nereka, sampai antara dia dengan neraka satu hasta saja, didahului ia oleh keputusan Allah, maka ia beramal dengan amalan ahli surga dan ia masuk kedalamnya.

hadits ini adalah salah satu tahdzir bagi orang-orang yang banyak beramal sholeh dan Roja’ bagi mereka yang berbuat dosa, kesimpulan ringkas dari hadis ini adalah orang yang banyak beramal jangan sombong dengan amalnya dan orang yang banyak dosa jangan putus asa dari pengampunan Allah, itu saja ringkasan dari makna hadits itu, barangkali hadits ini sering didengar oleh hadirin hadirot dan bingung maknanya, buat apa kalau begitu beramal sholeh kalau toh takdirnya nanti masuk neraka, buat apa pula kita cepat buru-buru toh bisa saja nanti akhirnya ketentuan Allah masuk surga, bukan demikian, yang dimaksud adalah orang yang beramal sholeh jangan sombong dengan amal sholehnya, menghina orang-orang yang berbuat kemunkaran, kalian ini ahli neraka, puntung nereka, sudah bau nereka dan lain sebagainya, jangan berbuat demikian, dan orang-orang yang banyak dosa pun jangan putus asa dari rahmat-Nya Allah SWT, demikian makna dari hadits ini.

.
Dan Allah SWT telah menuntun kita pada kebahagiaan dengan tuntunan Nabi kita Muhammad SAW wabarak’alaih, Allah menyambut hangat semua ibadah-ibadah kita, tampaknya remeh dan kecil saja, diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, bersabda Rasulullah SAW: “innallah harroma ‘alannaar an ta,kula min ibni aadam atarossujuud” Allah mengharamkan api neraka membakar keturunan Adam pada anggota sujudnya” itu anggota sujud tidak akan pernah disentuh api neraka, sehebat apapun dosa-dosanya, selama dia tidak menyembah selain Allah, anggota sujudnya kebal dari api neraka, kenapa? Anggota sujud dipakai sujud kepada Allah, anggota tubuhnya itu, tujuh anggota sujud, dahi, dua telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki, Allah haramkan pada api nereka untuk membakarnya, subhanallah.

Api nereka tidak berani menyentuh anggota sujud, api nereka yang demikian dahsyatnya, yang dipanaskan oleh Allah selama seribu tahun hingga menjadi putih dan dipanaskan oleh Allah selama seribu tahun hingga menjadi hitam dan gelap, yang gemuruhnya sangat menakutkan, yang mana dilemparkan gunung dari ujungnya abaru sampai didasarnya setelah 40 tahun, api itu ternyata tdak mau menyentuh kulit yang bersujud kepada Allah, ini hanya kulitnya, bagaimana jiwa yang bersujud, bagaimana jiwa dan bibir yang menyebut: “subhaana robbiyal-a’la wa bihamdih” jiwa yang menikmati sujud, menjadikan sujud sebagai pelampiasan kerinduannnya kepada Allah SWT, demikian hadirin hadirot Allah memanjakan dan memuliakan hamba-hambanya yang ingin dekat kepada Allah SWT..
Rasul SAW selalu menjaga kita untuk selalu bahagia, untuk selalu terjaga, sampai hadits yang kita baca tadi bersama-sama, bersabda Rasulullah riwayat Shohih Bukhori: “ta’awwadzuu billah min jahdil-balaa, wa darokissyaqoo, wa suuil-qodhoo wa syamaatatil-a’daa,” al-Imam al-Asgholani dalam kitabnya fathul-baari bi syarah Shohih Bukhori, mensyarahkan makna hadits ini, Rasul bersabda yang artinya: “berlindunglah kalian kata Rasul, dari pada dahsyatnya tumpukan dosa, Imam ibnu Hajar mengatakan jahdul-balaa disini, musibah yangn berat, datangnya berturut-turut, sudah dapat musibah kena musibah lagi, sudah musibah, musibah lagi, lagi dan lagi, ini Jahdul-balaa, Rasul SAW mengetahui ini akan sering datang pada keturunan Adam, dan beliau mengajarkan kita berlindung darinya, diantaranya Jahdul-balaa, musibah yang berturut-turut.

Rasul mengajarkan ini tentunya mereka yang berdoa dengan doa ini, maka sudah bisa dipastikan bebas sepanjang hidupnya dari musibah yang berturut-turut, inilah mu’jizat Nabi Muhammad SAW yang tersimpan dalam sunnahnya, kita berkata bagaimana bisa musibah yang berturut-turut dibebas oleh Allah hanya karena doa, tentunya doa adalah munajat yang terikat dengan sunnah Muhammad Rasulullah, bukankah beliau dibangkitkan rahmatan lil-‘alamiin, sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam semesta, demikian indahnya tuntunan sang pembawa rahmatnya Allah, musibah yang berturut-turut akan tercabut dari hari-harimu, karena doamu mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW wa barak’alaihi wa ‘ala alih.

Puji syukur tidak terhenti atas kebangkitan Nabi Muhammad SAW, betapa beratnya musibah yang datang berturut-turut, , hal ini sering datang kepada kita, dan ini obatnya, obati kehidupan sisa usia kita, akan tersingkir dari kehidupanmu musibah yang berturut-turut ini, Jahdul-balaa, wa darokisyaqoo, yakni al-Imam ibnu hajar dalam kitabnya fathul-baari menjelaskan yaitu kehinaan atau siksa Allah dan kepedihan, berupa pedihnya sakaratulmaut, berupa pedihnya azab kubur, berupa pedihnya api neraka, ini semua darokissyaqoo gelapnya kesulitan dan kehinaan.

tercabut kalau kita berdoa dengan doa ini, ada orang terkena siksa kubur, ada orang terkena api neraka, ada orang terkena pedihnya sakaratulmaut, mau obatnya agar kita bebas dari itu semua? ikuti rahmatan lil-‘alamiin sayyidina Muhammad SAW, ini doa diajarkan oleh Rasul, Rasul sudah melihat ini umat ada yang terkena tumpukan musibah, ada yang kena tumpukan kehinaan berupa syaqowah, syaqowah itu adalah masuk kedalam neraka dan kehinaan, ini ada lagi yang terkena su'ul-qodhoo, apa itu su'ul-qodhoo? Disini kita lihat su'ul-qodhoo, itu adalah buruknya ketentuan, Imam ibnu Hajar mensyarahkan ini, makna su'ul-qodhoo disini adalah ketentuan Allah yang datang tapi membawa efek buruk bagi kita, apapun itu walau bentuknya indah.

Misalnya bentuknya indah apa? pernikahan, ternyata setelah menikah jadi musibah, muncul permasalahan, muncul perpecahan, muncul fitnah, ini su'ul-qodhoo, walaupun tampaknya indah tapi membawa efek yang buruk, itu sering terjadi pada manusia keturunan Adam, ia sudah punya keturunan, gembira, akan tetapi na’udzubillah keturunannya cacat atau kurang sempurna, atau menjadi anak yang tidak baik, atau menjadi anak yang keluar dari Islam (murtad), ini su'ul-qodhoo, dan banyak lagi ketentuan-ketentuan hidup yang tampaknya baik ternyata efeknya buruk dikemudian hari, ini su'ul-qodhoo, mau terhindar dari itu? ikuti doa Nabi Muhammad SAW wa barak’alaih.

Beliau mengobatinya agar kita terlepas dari ini semua, wa syamaatatil-a’daa, yaitu apa? ejekan-ejekan musuh, Rasul SAW mengetahuinya bahwa umatnya nanti barangkali ada permusuhan, tapi kalau seandainya musuh mengejek, itu bukan akan memadamkan api fitnah dan perpecahan, tapi akan menambah, membuat membara emosi satu sama lain karena ejekan musuhnya, barangkali kalau musuhnya tidak mengejek, dalam beberapa menit dia sudah maafkan musuhnya setelah berselisih, tapi karena ia dengar, baru mau minta maaf pada musuhnya, ia dengar dari temannya; musuhmu itu mengejekmu disana-disini, marah lagi, tambah panas lagi, Rasul berdoa agar itu padam, ejekan-ejekan musuh, wa syamaatatil-a’daa.

Rasul SAW pernah satu hari disakiti dengan satu ejekan yang membuat beliau sangat sedih, ketika beliau SAW berhenti darinya turun wahyu, maka salah seorang musyrik di makkah mengejeknya dan berkata; mana wahyumu itu, penyakit majnun, penyakit gilamu itu, penyakit ayan sudah sembuh, sudah tidak ada lagi? subhanallah, Rasul kalau turun ayatkan terlihat menggigil mengucapkan kalamullah, ketika dikatakan engkau sudah sembuh dari kemasukan jin dan sakit ayan, kok tidak ada lagi itu yang namanya turun-turun ayat dan majnun-majnun mu itu? sakit hati sang Nabi menanti ayat tidak turun dan diejek oleh musuh-musuhnya, sakit hati beliau dan penuh kesedihan dan penuh tangis, maka Jibril alaih salatuwasalam tidak lama turun membawa firman Allah, dan menghibur beliau : "waddhuhaa walaili ijasajaa mawwadda'aka robbuka wama qola, walal akhirotukhoirullaka minal ula wala saufa yu'tika robbuka fatardho", demi cahaya Dhuha, kenapa cahaya Dhuha? Cahaya Dhuha itu cahaya yang indah, kalau cahaya matahari bisa membakar kulit dan panas, kalau cahaya Dhuha terang benderang, indah tidak menyakitkan, "waddhuha" melambangkan cahaya keindahan dan kasih sayang Allah kepada Nabi Muhammad saw.

Demi cahaya dhuha, "wallaili idzasaja" demi malam ketika telah gelap gulita, melambangkan jiwa Sang Nabi yang penuh kesedihan dan penuh kerisauan "mawwadda'aka robbuka wama qola" Allah tidak meninggalkanmu wahai Muhammad dan tidak murka kepadamu saw wa barak’alaih, yang selalu dihibur oleh Allah ketika dalam kesedihan.

demikianlah doa mulia ini, hanya barangkali kalau kita mau mengamalkannya, ini kalimatnya ditambah di awalnya bukan "ta'awadzu" tetapi "Allahumma inni a'udzubika" itu kalimat kita ingin menjadikan doa, maka disini perintah, bukan doanya yang disebut tapi perintah berlindunglah kalian kepada Allah dari "jahdil bal'a" tumpukan musibah, "wadaroqisysyaqo" dan dari gelapnya kehinaan, maksudnya siksa kubur, siksa sakaratul maut dan siksa Neraka dan juga wasuilqodho' dan dari buruknya ketentuan yang membawa efek yang tidak baik dikemudian hari wasyama tatil a'da dan ejekan-ejekan musuh,kita bertanya kenapa sebenarnya sih Allah SWT menciptakan Iblis untuk selalu menggoda kita, kenapa Allah menciptakan syetan untuk selalu menggoda ?.

ketika seorang murid akan selesai dari belajar dengan gurunya, muridnya ini ditanya oleh gurunya : "kau sudah lulus sekarang? kalau kau pulang di goda syetan apa yang kau perbuat?", aku tidak akan diam wahai guru, aku akan lawan godaannya, "kalau kau sudah lawan syetan tidak berhenti menggodamu maka apa yang kau perbuat", aku akan terus berjuang untuk mengalahkannya, gurunya berkata: "kalau begitu sepanjang usia engkau akan sibuk berperang dengan syetan, melupakan kewajibanmu yang lain", wahai guru lalu apa yang harus kuperbuat? Gurunya berkata : "jika kau masuk kesuatu rumah ada banyak anjingnya apa yang kau perbuat lawan anjingnya atau minta kepada pemilik untuk menyingkirkan anjingnya?", oh tentunya meminta pada pemilik anjingnya, maka berkata gurunya : "wastaidzubillah minasyaithonirrojim" maka jika kau menghadapi syetan minta perlindungan kepada Allah untuk menarik syetan dan melindungi kita dari godaannya.

kalau kita Tanya kenapa Allah ciptakan syetan? Maka kita kembali kepada Allah, agar kita selau berdoa kepada Allah, agar kita selalu berharap kepada Allah, maka diciptakan musibah, diciptakan syetan, diciptakan godaan, diciptakan musibah, agar mereka berdoa, agar mereka berdoa, agar mereka berdoa agar mereka dilimpahi kebahagiaan dunia dan akhirat. Inilah tujuan kebangkitan sayyidina Muhammad saw wa barak’alaih.

Jika mengamalkan doa ini "ta'awwadzu billah" diganti dengan "Allahumma inni a'udzubika" nanti malam selasa yang akan datang akan dibagikan doa ini agar diamalkan, karna apa? Agar tercabut dari usia kita, sisah usia kita ini tercabut darinya segala tumpukan musibah, tercabut darinya dari buruknya ketentuan yang membawa efek yang tidak baik sesudahnya, tercabut dari pada siksa kubur, dari siksa neraka, dari siksa sakaratul maut, ini telah diajarkan oleh Nabi saw untuk terhindar darinya, kok begitu mudah? memang Allah swt "yuridu bikumul yusro wala yuridu bikumul 'usro" Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan Allah tidak menghendaki kesulitan bagi kalian, teruskan untuk mendalami sunah-sunah sang Nabi saw, kau akan temukan kebahagiaan dunia dan akhirat, Rasul saw bersabda diriwayatkan dalam shahih Bukhari : "Barang siapa yang membaca subhanallah 33, Alhamdulillah 33, Allahuakbar 33 di akhiri dengan Lailahaillallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumittu wahuwa 'alla kulli syaiin qadir setiap habis shalat, jatuh dosa-dosa nya walau sebanyak buih di lauta".

Berapa kau akan beli pengampunan dosa ini, terhapusnya dosa-dosa kita, kalau kita punya langit dan bumi hadirin hadirat, tapi satu dosa tidak di maafkan oleh Allah kekal kita dalam api neraka,tidak berguna seluruh langit dan bumi beserta isinya kalau kita miliki,satu dosa tidak di maafkan Allah pasti kita akan kekal di dalam neraka,orang keluar dari neraka karna di maafkan oleh Allah dosanya, kalau Allah tidak memaafkan ia abadi, ini hadirin hadirat sang pembawa rahmah lil alamin Nabi Muhammad saw mengajarkan kita agar terhapus dosa kita, ayo hapus dosa-dosa mu setelah habis shalat membaca subhanallah 33, Alhamdulillah 33, Allahuakbar 33 diakhiri dengan Lailahaillallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa 'ala kulli syaiin qadir mulai besok subuh jangan tinggalkan ini,pastikan dosa-dosa mu runtuh dan jangan kau tinggalkan selama shalat lima waktu dan terus sampai kau wafat, dan kau akan temukan betapa agungnya kalimat-kalimat dzikir yang di ajarkan Nabi Muhammad saw wa barak’alaihi.

Rasul saw bersabda barang siapa yang membaca "subhanallah wabihamdih" 100 kali di setiap harinya, maka Allah swt akan menghapus dosa-dosanya riwayat shahihu Bukhari, "subhanallah wabihamdih", subhanallah wabihamdih adalah kalimat yang paling di cintai Allah demikian riwayat sahih muslim ahabul kalimah ilallah subhanallah wabihamdih, subhanallah wabihamdih jika di amalkan akan menerangi jiwa kita membuat hati kita sejuk dan tenang dan akan terbuka banyak kemudahan dalam hari-hari,coba mulai besok amalkan subhanallah wabihamdih setiap pagi 100 kali ,tidak sampai lima menit "subhanallah wabihamdih" 100 kali kau akan lihat hari itu penuh dengan ketenangan, kesejukan dan kebahagiaan,warisi Rahmat yang Allah datangkan dengan kebangkitan Nabi Muhammad saw wa barak’alaihi.

Hadirin hadirot dari salah satu doa nya Rasul saw, juga beliau setiap habis shalat berdo'a "Allahumma laa mani'a limaa a'thoit walaa mu'tya limaa mana'ta walaa rodda lima qodoiyta walaa yanfau dzal jaddi minka jaddu", itu riwayat shahihhul Bukhari, Rasul setiap habis shalat membaca itu,itu di baca kalau kita shalat berjama'ah,ahlu sunnah wal jama'ah ,sebagian orang yang tidak mengerti,mengatakan tidak ada dzikir habis shalat, subhanallah sunah Muhammad saw menanti pengampunan dan rahmat menanti,warisi kemuliaan ini,inilah kebahagiaan dan anugrah yang sangat besar dan agung.

Hadirin hadirat pengampunan Allah dan do'a kepada Allah Swt itu berlaku dan di dengar oleh Allah swt, jangan putus asa kita dari berdo'a kepada Allah, kita berkata kita ini banyak dosa, apa iya akan di dengar oleh Allah, jangan putus asa, bahkan iblis pun do'anya didengar oleh Allah SWT, siapa orang yang paling di murkai oleh Allah? iblis, Allah masih dengar rintihan iblis, ketika iblis sudah di laknat oleh Allah, maka iblis berdo'a kepada Allah, "Allahumma anzilni ila yaumi…" wahai Allah tunda siksaku sampai hari kebangkitan, sayangnya Cuma minta penundaan, coba kalau dia minta pengampunan pasti diampuni oleh Allah, namun iblis tidak minta pengampunan, iblis mintanya penundaan,maka Allah menjawab fainnaka minal mundzorin, engkau termasuk orang yang di tunda siksanya, coba kalau iblis bertaubat pasti Allah terima taubatnya, namun iblis tidak bertaubat karena sombongnya hanya meminta penundaan, sisombong ini masih di dengar do'anya oleh Allah swt.

Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
jangan putus asa dari munajat, di riwayatkan dalam shahih Bukhari: "ketika orang yang terakhir kali keluar dari api neraka, siapa orang yang keluar terakhir dari api neraka? pasti orang yang paling banyak dosa nya, entah telah berapa ribu tahun,berapa puluh ribu tahun ia mendekap di dalam api yang gelap itu dan ia keluar terakhir kali Allah tidak memasukkannya ke sorga, Allah hanya mengeluarkannya saja dari neraka,dia melihat neraka saja tidak di bakar di dalam api, di keluarkan Allah ampuni tapi Allah tidak memasukkan ke dalam surganya, dan di biarkan saja melihat dan hanya melihat neraka, maka hamba itu berkata "Rabby palingkan wajahku dari api neraka ini muhissab wajhi wajah ku hangus hanya karna melihat api neraka tidak masuk neraka hanya melihat api neraka hangus wajahku,palingkan wajahku" maka Allah menjawab : "hambaku kau sudah keluar dari api neraka dan kau sekarang meminta di palingkan wajah mu dari neraka padahal kau banyak dosa, kalau ku kabulkan permohonanmu ini, adakah kau meminta permohonan lain lagi", hamba ini berkata "tidak wahai Allah aku berjanji".

Allah swt menawarkan anugrah-Nya, jangan batasi rahmat-Nya jangan tanggung-tanggung berdo'a, ia hanya meminta jangan melihat neraka Allah palingkan wajahnya, melihat ke surga dari kejauhan, tidak tahan melihat indahnya surga, do'a lagi kepada Allah "ya Rabby dekatkan aku ke surga" kenapa tidak meminta di masukkan ke surga, Allah swt berkata : "hambaku engkau telah berjanji, jika ku kabulkan do'a mu saat itu kau tidak meminta lebih lagi, sekarang kau meminta dan kau mengingkari janjimu", apa dosa orang yang mengingkari janji, bisa kembali keneraka jika Allah melakukan dengan keadilan, namun Allah melakukan dengan kasih sayang, Allah berkata hambaku kau sudah berjanji, maka ia merintih "Rabby lataj'alni asyfa kholqif" jangan kau jadikan aku hamba Mu yang paling hina, maka Allah berkata : "kalau aku beri nanti kau akan meminta lagi atau tidak?", Tidak wahai Allah demi Allah aku janji tidak akan meminta lagi, maka ia di dekatkan ke pintu surga.

Ia sudah janji tidak akan meminta untuk masuk surga Cuma melihat, ia lihat anak-anak nya, keluarganya, temannya, kerabatnya di dalam surga itu, ia do'a lagi kepada Allah tidak tahan melanggar janjinya lagi "Rabby adkhil fil jannah" wahai Allah masukkan aku ke dalam surga, Allah berkata : "hambaku tiga kali kau mengingkari janji mu, kau sudah katakan tidak meminta lebih lagi", hambanya berkata lagi "Rabby lataj'alni asyfa kholqif" jangan kau jadikan aku hambaMu yang paling hina, maka Allah berkata : "abdi tadkhil jannah" masuk surga hambaKu, hambanya masuk surga ia lihat ternyata surga sudah penuh.

Hambanya ini kecewa dari kecewanya marah kepada Allah "Rabby tahta dzilli" wahai Allah engkau mempermainkanku, surga sudah penuh kau suruh aku masuk, sudah tidak ada tempat lagi padahal kau yang suruh aku masuk, Allah berkata : "hambaku masuk surga" ia kembali lagi dan ia lihat surga sudah penuh ia berkata "tahta dzilli Rabby" kau betul-betul mengecewakanku wahai Allah, Allah berkata : "hambaku ta'anna silahkan hambaku sekarang kau berangan-angan, surga sudah penuh kau berangan-angan sekarang, ia berangan-angan punya rumah, punya gedung, punya segala, Allah berkata hambaku masuk surga bagi mu sepuluh kali lebih luas dari dunia dan segala isinya, ia pun masuk ke dalam surganya Allah, Rasul saw ketika menceritakan ini beliau tersenyum dan berkata "dzalika adna manzila fill jannah" itulah derajat yang paling rendah di surga nya Allah swt, derajat sepuluh lebih luas dari dunia dan segala isinya ini anugrah yang menantimu wahai muslimin, inilah anugrah yang ditawarkan oleh Allah kepada kepadamu maka mintalah dan taatlah semampumu.

Kita bermunajad kepada Allah SWT, semoga Allah SWT mencurahkan kepada kita Rahmat-Nya dunia dan akhirat, semoga Allah mencabut dari kita seluruh musibah yang datang bertumpuk-tumpuk dalam usia kita .
Yaa Rahman Yaa Rahim singkirkan dari kami Jahdul-balaa, singkirkan dari kami suuil-qodhoo dari gelapnya siksa kubur dan siksa Neraka, pastikan seluruh nama kami bebas dari siksa kubur dan siksa Neraka, pastikan seluruh nama kami yang hadir bebas dari tumpukan musibah, yaa Rabbiy dari suuil-qodhoo, dan dari buruknya ketentuan yang membawa efek yang tidak baik, pastikan kami bebas dari suuil-qodhoo, dan bebaskan kami dari caci maki musuh-musuh kami.

Yaa Rahman Yaa Rahim, fakullu jami'an yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa jaljallali walikrom.

jika orang–orang yang didalam kuburnya di hidupkan kembali, bibirnya tidak akan berhenti menyebut nama Allah Allah, bibirnya tidak akan mau diam dari menyebut nama Allah Allah, ia akan tidak akan lewatkan satu nafaspun untuk lepas dari menyebut nama Allah, dan hari-hari kita penuh dengan dosa dan kesalahan, salahkah kita bila menyebut nama Allah, masihkah kita berat memanggil nama-Nya?, adakah ingin berharap darinya surga dan kebahagiaan dunia dan akhirat, adakah kau inginkan kemudahan dan keluasan dunia dan akirat, adakah kau inginkan limpahan rizki luas dunia dan akhirat, adakah kau inginkan kebahagiaan dan sakinah dunia dan akhirat, serulah Dia yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah, Yaa Rahman Yaa Rahim yaa jaljallali wal ikrom.

KEBOHONGAN ADALAH KUTUKAN KESUKESAN


KEBOHONGAN ADALAH KUTUKAN KESUKESAN

Sudah jelas dalilinya

Apa yang mau ditanya aku merasakan semuanya

Pada hal bohongku hanya gurauan saja

Bahkan tak besar aku melakukan

Yang pasti aku hanya bersanda gurau

Yang pasti janganlah kamu lakukan kebohongan

Jika ingin bertahan dan sempurna dalam karunia Tuhan

Agar kamu semua tak menyesal

Mari berubah

Ak juga mau berubah

Karena aku ingin kaya dan sempurna dengan kejujuran saja

TUHAN!!! KABULKAN

Karena aku hanya ingin menyayangi dan mencintai dengan kehebatan kejujuran

Jika kami dan orang yang kami sayanggi

Hidup dalam kebohongan

Berilah kami cobaan agar kami ingat kembali

Datangkan takdir Tuhan

Seseorang yang saya idamkan dan Ilahi Ridhoi

Prinsipku sudah sempurna

Aku akan menguji sebagai mana Tuhan ajarkan pada kami

Yang pasti akan kami lakukan karena Ilahi

Agar kami abadi

Allahummah ilman nafi’a weriskon halalan Toyyiba

Ya Ilahi!!! Jika ada dilanggit trunkan, jika ada dibumi keluarkan

Jika jauh dekatkan, jika harom alalkan, jika sedikit banyakan

Ya !! ilahi demi waktu-waktu yang Tuhan mulyakan

Aku memohon perlindungan dan kekuatan

Dalam menyambut tahun yang akan datang

Aku tunggu takdir Tuhan dan akan kami konsep dengan kesempurnaan

Dokumen : Penutup tahun 2007

Tanggal. 27 Desember 2007

BUAT SANG KEKASIH HATI

AKU UCAPAKAN TERIMA KASIH

BUAT SANG KEKASIH HIDUP

Aku bukanlah apa-apa

Bahkan aku tak punya apa-apa

Aku yang dilahirkan tak bawa apa-apa

Aku hanya bawa tangis tersenyum dalam telanjang yang digerakkan oleh nyawa

Dari sebuah perjuangan yang mati-matian

Berbuat, berusaha, berkorban diluarkemampuan

Sehingga tangisan-tangisan dan rundung-rundung waktu terasa pilu

Detik-detik mengiris perasaan sebagai modal

Sehingga kata orang aku hanya akan jadi susah dan terus susah

Pada hal rohku berkata aku kaya…!!!!! Aku melebihi sempurna

Tapi nafsu benar aku sengsara…. Aku derita … akulah lingaran kesedihan

Sabar berkata… tidak selamanya langit itu mendung

Warna-warna itu akan hilang, yang pasti bagi manusia yang hidup

Akan mengalami tangis tapi tangisan itu pada akhirnya diam juga

Teruslah kau bersamaku…!!!

Ingat benar aku realita ini… dan terus aku mengingatnya

Aku tak akan membiarkan orang-orang tercinta, terdekat, orang-orang yang terbaik

Menderita…menagis sedih tarik nafs karna karena perasaan teriris jangan kau rsakan apa yang aku rasakan, cukuplah aku yang mengenyam, merasakan dan mengenyam pelajaran

Aku akan menjadi pendesain takdir terbaik

2004 ? ya..!!! kau tahun yang sangat aku ingat

Dimana kesedihan, kekurangan perasaan terhina karena miskin dan diremehkan

Katanya tak mungkin…bisa… jangan mimpi burung pipit bisa menyentuh langit

Tapi … aku yakin Allah maha pemegang janji…..!!!

dan suadha aku buktikan kebenar ayat-ayat Allah

Selamat datang waktuku yang baru…dunia baru warna dan matahari baru

Kenapa terkejut hai kamu semua!!!

Jangan kamu remehkan aku dan kakaku, yang hanya tidur di bawah bambu kasurnyapun bambu

Mungkin gaya hidup Rasulullah adalah Guruku!!!

TERIMA KASIH YA!!! ALLAH

TERIMA KSIH YA!!! RASULULLAH

TANPAMU AKU ADALAH DEBU

TERIMAKSIH YA !!! BAPAK IBUKU

TERIMAKSIH KAKAK DAN EMBAKKU

KAU MANUSIA BIASA YANG LUAR BIASA SEHINGGA AKU BISA

TERIMAS KASIH WAHAI GURU-GURU, KAMI

SUNGKEM DAN HORMTAKU HANYALAH UNTUK MU, KARNA BUATKU KAMU SEMUA

ADALAH POHON YANG KOKOH AKAR YANG MENCENGRAM

DAN AKU HANYALAH SEBATANG RANTING

YANG INGIN BERBUNGA DAN BERBUAH

TERIMA KASIH KEPADA SAHABAT-SAHABAT SEJATI

KARENAMU SAYA BISA BEGINI

MAAFKAN AKU BILA PRINSIP SAYA MAMPU MELUKAI

RASA DAN JIWA-JIWA DIANTARA KAMU SEMUA

KAMU MEMANG ISTIMEWA NAMUN SAYA HANYA BISA

MEMBUAT DOA DAN BERTERIMA KASIH SEBANYAKNYA

KALAU JODOH TUHAN PASTI MEMPERTEMUKAN JUGA

TAPI …. TAK MUNGKIN KARENA PERJALANAN AKU PANJANG

PRINSIPKU MENJULANG

YANG PASTI JODOHKU KEMUNGKINAN BESAR MASIH ADA DIPANGKUAN IBUNYA

TERIMA KASIH KEPADA KAMU SEMUANYA

AKU SUDAH MEMILIKI SEMUANYA

SEBAGAIMANA YANG KAMU AJARKAN KEPADA SAYA

TAPI SEMUNYA AKU PERSEMBAHKAN UNTUK TUHAKU DAN RASULKU TERCINTA

YANG PASTI KAU SEMUANYA IKUT ADA DIDALAMNYA

MAAFKAN KETERLAMBATAN UCAPAN TERIMA KASIH DARI KU

KAMU HARUS TAHU !!! AKU BELUM JADI APA-APA NAMUN AKU SUDAH BISA

AKU MASIH NUNGGU CAHAYA DAN BELUM COCOK DENGAN YANG AKU RASA

Dokumen 2006

Rabu, 29 April 2009

DOA UNTUK KEKASIH

Doa untuk Kekasih...

Allah yang Maha Pemurah... yang maha pengampun

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat-saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama. walau Tuhan karang mencoba kami berdua

Saya datang bersujud dihadapanMU...Ya !!! Rabi Ya Tuhan kami

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya... tapi kenapa setiap detik, setiap jam setiap malam setiap hari

Tuhan menghadirkan di ruang-ruang waktu? janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya... kalau sekiranya aku bukalah jodohnya

tapi Tuhan berkata tanpa kehendakmu tidak akan pernah ada pertemuan dan tidak akan ada perjanjian dan sumpah karena mu

kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai kekasih setia

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...

dengan sabar dan apa adanya. sesuai janji kami semuanya hanya ku persembahkan hanya untuk Tuhan

berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh-sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.

untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati yg dulu hampa.. ADAN SEKARANG ABADI UNTUK SELAMANYA

TANDA-TANDA MENCINTAI


Saif Riza. SS.S.Hum

masuk yang manakah anda?

Tanda-tanda Cinta

Kagum

"Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. 59:24)

Rindu dan harap

"Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar". (QS. 17:9)

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 39:53)

Takut

Rela Berkorban


"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya". (QS. 61:10-11)

Selalu ingat

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku". (QS. 2:152)

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS. 13:28)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi". (QS. 63:9)

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik". (QS. 59:19)

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang". (QS. 33:41-42)

Tunduk

"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan". "Kami mendengar dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung". (QS. 24:51)

Cemburu

"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". (QS. 2:217)